Sabtu, 22 Juni 2013

Negeri Melayu yang Menghilang : Champa

Penulis : Astiawan Handi


Champa atau yang disebut Lin Yi dan Houan-Wang dalam catatan China, Kembayat Negara dalam Syair Siti Zubaidah yang berjudul Perang China, dan Tawalisi dalam catatan Ibnu Battutah adalah sebuah Negara melayu yang memiliki wilayah cukup luas yaitu hampir meliputi keseluruhan pantai timur Indochina. Akan tetapi jika kita lihat di peta dunia saat ini, kita tidak akan menemukan nama atau sekedar tulisan Champa. Yang tertulis di sana hanyalah Cambodja dan Vietnam. Hal itu dikarenakan Champa pada saat itu tidak mampu membendung serangan dan migrasi besar-besaran secara berterusan selama ratusan tahun oleh satu kaum yang berasal dari selatan Negara China yaitu Dai-Viet. Kehilangan Champa sama seperti kehilangan Patani yang mewarisi keagungan Langkasuka juga akibat serangan dan migrasi berterusan daripada kaum Thai (Sukotai, Ayutthaya dan Chakri) yang juga berasal dari selatan China. Padahal, wilayah Champa menyimpan seribu satu rahasia dan

bukti tamadun awal rumpun Melayu yang pernah menguasai hampir keseluruhan kawasan daratan dan perairan Asia Tenggara. Kini yang tersisa dari Champa hanyalah sejarah dan penduduknya yang hidup bertaburan terutama di Vietnam serta Kemboja dan menjadi kaum minoritas di bumi sendiri.
Mahkota Kebesaran Raja Champa


Terakhir kali Champa berjaya  adalah semasa di bawah pemerintahan Raja teragung mereka yaitu Che Bo Nga, yang dinyatakan dalam legenda Cham sebagai Binasuar, manakala Sejarah Dinasti Ming mencatatkan namanya sebagai Ngo-Ta-Ngo-Tcho, pemerintahanya  dimulai sekitar tahun 1360 Masehi. Di bawah pimpinan baginda, Champa kembali bangkit dari tahun 1361 hingga 1390 Masehi dengan melancarkan beberapa serangan balasan kepada pihak Dai-Viet dan memenanginya.
Cover Syair Siti Zubaidah

Malangnya, baginda akhirnya mangkat pada bulan Februari 1390 Masehi akibat pengkhianatan salah seorang pengawalnya sendiri yang menyebabkan perahu baginda dikepung oleh tentera Vietnam. Apa yang menarik, kebanyakan pengkaji sejarah bersepakat bahawa Sultan Zainal Abidin, tokoh yang dinyatakan di dalam sebuah hikayat Melayu lama iaitu Syair Siti Zubaidah merujuk kepada Che Bo Nga itu sendiri, sedangkan kebanyakan pengkaji sejarah Barat bersetuju Raja-raja Champa hanya mula memeluk Islam bermula pada abad ke-17 yaitu berdasarkan catatan seorang paderi bernama M. Mahot yang bertugas di Champa pada tahun 1676 hingga 1678 Masehi dan mengatakan bahawa Raja dan sebagian besar penduduk Negara Champa telah menerima agama Islam yang disebarkan oleh orang Melayu yang telah ramai berhijrah dan menetap di sana. Laporan Mahot ini telah disahkan oleh seorang paderi lain bernama M. Freet apabila dia menyaksikan sendiri keIslaman Raja Champa dan telah dihadiahkan sebuah Al-Quran.

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum wr.wb.saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada MBAH LIMPAH atas bantuan MBAH.kini impian saya selama ini sudah jadi kenyataan,dan berkat bantuan MBAH LIMPAH pula yang telah memberikan angka jitu kepada saya 4D SGP.dan alhamdulillah langsung tembus,sekali lagi makasih ya MBAH karna waktu itu saya cuma bermodalkan uang 200 ribu dan akhirnya saya menang,berkat angka ghoib hasil ritual MBAH LIMPAH saya sudah bisa buka usaha,yaitu butic pakaian impor dan toko sembako di depan rumah,kini kehidupan keluarga saya jauh lebih baik dari sebelumnya,bagi saudarah2 penggemar togel ingin menang seperti saya silahkan HUBUNGI MBAH LIMPAH di nomor hp: 085-312-407-999 dan ramalan MBAH memang memiliki ramalan ghoib yang dijamin 100% tembus,karna saya sudah membuktikannya selama 4X putaran menang..

    BalasHapus